Belum pernah terjadi sebelumnya, kunci menuju kreativitas tak berbatas ini begitu mudah diakses dan begitu bertenaga. Pada buku Megacreativity, seorang ahli kreativitas terkemuka, Andrei Aleinikov memaparkan lima langkah sederhana yang akan merevolusi cara berfikir Anda.
Tidak banyak buku yang beredar di kalangan ummat Islam yang membicarakan masalah wakaf, hibah, dan wasiat. Padahal masalah tersebut penting untuk diketahui oleh ummat Islam dengan baik.
Setelah berhasil menerbitkan Buku Pintar Budi Daya dan Bisnis Belut, Drs. Ruslan Roy, MM, selaku pakar belut di Indonesia, kembali mempersembahkan karya terbarunya yang lebih spesifik tentang pembudidayaan belut.
Keindahan bagi seorang ibu, adalah ketika menyaksikan buah hatinya tumbuh dewasa. Keharuan membuncah, ketika sosok mungil yang dulu kita dekap hangat, kini tumbuh menjadi putri jelita penuh pesona.
Buku ini menambah khazanah buku-buku mengenai agama Khonghucu yang masih sangat minim jumlahnya dalam bahasa Indonesia. Terbitnya buku ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan kita mengenai Agama Konghuchu.
Di dalam ajaran agama Islam, rumah tinggal merupakan sebuah alat bantu pelaksanaan beribadah yang bersifat mutlak diperlukan, karena memiliki fungsi-fungsi yang berkaitan dengan ritual dan sosial bagi seluruh penghuni.
Disadari atau tidak, banyak sekali perilaku bid'ah di sekitar kita. Sebagian ahli Bid'ah itu tidak menyadari bahwa mereka telah melakukannya, sementara lainnya meyakini bahwa bid'ah yang mereka lakukan adalah bid'ah hasanah.
Singapura, pada saat berpisah dari Malaysia tahun 1965 adalah negara yang menghadapi tantangan bahkan untuk menjaga keberlangsungannya. Namun Singapura membutuhkan waktu yang tidak terlalu lama untuk kemudian menjadi negara maju.
Kamus Jerman - Indonesia dan Indonesia - Jerman ini disusun untuk memenuhi kebutuhan para pelajar SMA, mahasiswa dan peminat bahasa Jerman yang sering mendapat kesulitan dalam memahami isi suatu bacaan ataupun mendapatkan kesulitan dalam berkomunikasi yang menggunakan bahasa Jerman
Buku kecil ini berisi perbincangan penting antara seorang alim Syarif Alawi (Syi'ah) dan seorang alim Quraisyi Abbasi (Sunni) di hadapan Sultan Malik Syah Syaljuki di Baghdad dengan disaksikan oleh wazirnya yang kritis, Abu Ali al-Hasan al-Husarani yang wafat pada 485 H, pendiri madrasah al-Nizhamiah di Baghdad.