Buku ini berbeda dengan buku fiqih lainnya. Karena buku ini ditulis oleh ulama yang tidak hanya menguasai ilmu keislaman dan budaya Islam tempo dulu tetapi juga mengenal baik kondisi kehidupan masyarakat saat ini.
Buku ini memiliki beberapa daya pikat. Pengarangnya, Asma Nadia adalah cerpenis/novelis yang eksis dan pernah meraih berbagai penghargaan tingkat nasional, di antaranya dua tahun berturut-turut sebagai salah satu pengarang terbaik tingkat nasional, versi Adikarya IKAPI (2001, 2002).
Radikalisme dalam beragama (baca: dalam berislam) telah menjadi sebuah Mainstream isu global yang mengganggu Barat dan sebagian umat Islam yang Westernized-mindset.
Banyak buku aqidah yang ditulis pakar aqidah. Namun buku yang ditulis Sayyid Sabiq ini berbeda dari buku-buku aqidah lainnya. Boleh dibilang buku ini merupakan buku aqidah yang hidup.
Setiap penganut suatu agama pasti meyakini akan kebenaran agamanya. Namun keyakinan ini kadang-kadang tidak didukung oleh pengetahuan dan penalaran yang obyektif dan rasional, sehingga terkesan taklid buta saja.
Tak seorang pun bisa menjadi pemimpin yang hebat bila segalanya dikerjakan seorang diri, atau karena ingin mendapatkan pujian.
Apalah arti memiliki, ketika diri kami sendiri bukanlah milik kami? Apalah arti kehilangan, ketika kami sebenarnya menemukan banyak saat kehilangan, dan sebaliknya, kehilangan banyak pula saat menemukan?
Gambaran tentang sosok bidadari yang terdapat dalam Al-Qur'an dan hadits-hadits Nabi begitu "indah" dan "menggiurkan", sampai-sampai ada di antara sahabat yang harus mandi keesokan harinya setelah malamnya mendengar gambaran tentang bidadari dari Rasulullah saw.
Anime merupakan sebuah gambar yang bisa dibuat menggunakan olah tangan maupun menggunakan teknologi komputer. Anime sendiri mulai populer di negara Jepang dan diikuti negara - negara di luar Jepang, termasuk Indonesia.
Siapa itu Mbah Ma'shum? Ia adalah "seorang guru (kiai) dari Lasem yang kurang dikenal pada tingkatan nasional, namun kematiannya pada 1972 menimbulkan goncangan hebat dari ujung jaringan satu ke ujung jaringan lainnya," demikian kata Denys Lombard dalam Le Carrefour Javanais:Essai d'Histoire Globale.