"Di sejumlah pesantren salafiyah, buku ini (Tanwir al-Qulub) biasanya dipelajari bersamaan dengan kitab-kitab fikih. Yang sedikit membedakan, kitab ini ditulis oleh seorang pelaku tarekat sekaligus mursyid dari tarekat Naqsyabandiyah."
Mengapa tarbiyah (pendidikan) Rasulullah begitu sukses, monumental, dan mempunyai nilai historis paling tinggi di dunia? Tak lain karena tarbiyah, dakwh dan pembinaan beliau didasarkan pada al-Quran.
Kontroversi selalu melahirkan sensasi. Kontradiksi selalu melahirkan kritik dan opini untuk mengkritisi. Nampaknya itu yang diharapkan dari penulis buku ini. Muhammad Noer berusaha membuka wawasan pembacanya tentang hipnosis dengan terlebih dahulu menggelitik pembaca melalui pengalaman pribadinya dan gejolak emosinya atas respons para sohib yang meragukan hipnosis atas kajian ilmiah di dalamnya.
Inilah satu-satunya "drama kalbu manusia" yang ditulis dengan bahasa sangat puitis dan demikian menyentuh. Sebuah karya yang konon telah ada sejak 500 tahun sebelum Masehi, yang merangkum dengan sangat indah tema-tema filsafat ketuhanan, ajaran-ajaran kebajikan, dan nilai-nilai etik universal.
Tarekat Idrisiyyah adalah salah satu Tarekat yang sangat jelas sejarah perjuangannya, sangat pesat kemajuan dan juga sangat jelas kiprahnya dalam menjalankan misinya sangat dinamis dan sangat toleran. Agaknya ini semua adalah berkat keluasan ilmu serta wawasan pengasasnya juga keadaan lingkungan sosial masanya, sehingga telah memberi pengaruh positif dan penuh hikmah bagi perkembangan Tarekat i…
Di tengah badai ketidakpastian dan guncangan kehidupan di dunia ini, kembali kepada hal yang paling primordial atau fitrah adalah penting bagi seorang Muslim. Disini, religiositas dan juga spiritualitas seolah menemukan kembali momentumnya.
Buku ini memang menyajikan diskursus tentang penerimaan NU terhadap Pancasila sebagai asas setiap organisasi kemasyarakatan, bentuk final negara NKRI, dan keluarnya NU dari keanggotaan partai politik (PPP), yang ditetapkan pada Muktamar NU ke-27 tahun 1984, di Situbondo. Suatu proses pergulatan yang kemudian dikenal dengan adagium "Kembali ke Khittah 1926".
Ensiklopedi Islam ini terdiri dari lima jilid, mencapai 1.774 halaman, dan memuat 885 entri. Entri atau topik tersebut mencakup seluruh aspek keislaman, yakni ibadah, fikih, kalam, tasawuf, filsafat, ilmu pengetahuan, sejarah, seni dan budaya, serta tokoh dan negara Islam.
Ensiklopedi Islam ini terdiri dari lima jilid, mencapai 1.774 halaman, dan memuat 885 entri. Entri atau topik tersebut mencakup seluruh aspek keislaman, yakni ibadah, fikih, kalam, tasawuf, filsafat, ilmu pengetahuan, sejarah, seni dan budaya, serta tokoh dan negara.
Ensiklopedi Islam ini terdiri dari lima jilid, mencapai 1.774 halaman, dan memuat 885 entri. Entri atau topik tersebut mencakup seluruh aspek keislaman, yakni ibadah, fikih, kalam, tasawuf, filsafat, ilmu pengetahuan, sejarah, seni dan budaya, serta tokoh dan negara Islam.