Jika Muhammad Saw adalah penafsir pertama terhadap teks al-Quran dan realitas Arab empat belas abad yang lalu, maka hadis merupakan kumpulan penafsiran beliau yang selayaknya mendapat tempat bagi umat Islam.
Sudah hampir menjadi dalil aksiomatis bahwa tak ada teks, apapun bentuknya, yang hadir dalam ruang hampa. Ia selalu terkait dengan ruang sosietal di mana pembaca (penafsir)nya berada.